top of page

Rekomendasi AFISMI

AFISMI sebagai organisasi ilmiah dan profesi fisika medis menerbitkan rekomendasi terkait bidang ilmu fisika medik dan aplikasinya di berbagai sub-bidang. Semua rekomendasi AFISMI disusun oleh komite ad hoc  yang diamanatkan oleh AFISMI melalui SK Ketua Umum. Rekomendasi AFISMI tidak diperjualbelikan dan tersedia gratis secara daring.

Rekomendasi AFISMI No. 1

Penggunaan Radiasi Pengion dalam Diagnosis dan Penanganan COVID-19: Kajian standar dan literatur ilmiah

Abstrak

Pandemi COVID-19 telah mengubah protokol, tata-laksana, dan metode kerja di bidang radiologi dengan penyesuaian yang signifikan. Perubahan ini melingkupi perluasan cakupan penggunaan pesawat sinar-X, yang aspek keselamatannya menjadi bagian dari tanggungjawab fisikawan medik di fasilitas pelayanan kesehatan, menuju cakupan pelayanan yang sebelumnya tidak pernah dilaksanakan seperti penambahan ruangan khusus kasus COVID-19, dedikasi pesawat radiografi mobile di ruangan intensive care unit (ICU)/unit gawat darurat (IGD)/isolasi khusus COVID-19, dan penambahan permintaan CT scan thoraks untuk kelompok pasien yang sebelumnya tidak biasa dilaksanakan seperti pasien hamil. Praktik tambahan ini memerlukan tindakan khusus dari fisikawan medik yang didasarkan pada kajian dan literatur ilmiah demi memperluas cakupan tugasnya yang melingkupi prosedur-prosedur baru untuk menunjang tata laksana pandemi COVID-19. Rekomendasi dari Aliansi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI) ini bertujuan untuk memberikan informasi dan paparan ilmiah kepada fisikawan medik, radiografer, dokter spesialis radiologi, dan klinisi tentang konsep dosis radiasi dan prinsip keselamatan radiasi pasien, staf, dan anggota masyarakat (publik) sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan tugas yang dinamis. Rekomendasi tambahan khusus untuk fisikawan medik yang bertugas juga termasuk dalam dokumen ini, yang bertujuan untuk mendukung peranan fisikawan medik dalam memastikan bahwa penggunaan radiasi pengion secara umum harus lebih mendatangkan manfaat daripada risiko, bahkan dalam masa pandemi.

Please reload

bottom of page